Cara menggunakan Automatic Level (Waterpass)
Automatic Level (Waterpass/Sipat datar) adalah alat untuk mengukur beda tinggi antar titik yang satu ke tititk yang lainnya dipermukaan bumi. Dahulu pengukuran beda tinggin untuk konstruksi menggunakan slang air dan sekarang metode itu sudah digantikan dengan Waterpass yang memiliki ketelitinan antara 0.5 mm, 0.8 mm, 1.0 mm, 1.5mm, 2.0 mm dll, tergentung kebutuhan ketelitian yang ingin didapat. contoh penerapan waterpass bisa kita lihat pada lapangan sepak bola di luar negeri, jika kita perhatikan ketika pemain sepak bola mengumpan kepada temannya, perhatikan bola yang diumpan menggelinding tanpa hambatan karena diukur dengan ketelitian skala milimeter (mm), itu lah salah satu kegunaan waterpass. jadi kembali ke topik pembahan nah sekarang sudah tau bukan salah satu dari fungsi waterpass, selanjutnya kita akan membahas prisip pengukura beda tinggi.
Prinsip Pengukuran Beda Tinggi
Pertama alat didirikan pada suatu titik yang
diarahkan pada dua buah rambu yang berdiri vertical. Maka beda tinggi dapat
dicari dengan menggunakan pengurangan antara bacaan muka dan bacaan belakang.
Rumus beda tinggi antara dua titik :
BT = BTB – BTA
Keterangan :
BT = beda tinggi
BTA = bacaan benang tengah A
BTB = bacaan benang tengah B
Sebelum mendapatkan beda tinggi antara dua
titik, diperlukan dulu pembacaan benang tengah titik tersebut, dengan
menggunakan rumus :
BT = BA + BB / 2
Keterangan :
BT = bacaan benang tengah
BA = bacaan banang atas
BB = bacaan benang bawah
Untuk mencari jarak optis antara dua titik
dapat digunakan rumus sebagai berikut :
J = (BA – BB) x 100
Keterangan :
J = jarak datar optis
BA = bacaan benang atas
BB = bacaan benang bawah
100 = konstanta pesawat
Dalam setiap pengukuran tidaklah lepas dari
adanya kesalahan pembacaan angka, sehingga diperlukan adanya koreksi antara
hasil yang didapat di lapangan dengan hasil dari perhitungan.
0 komentar:
Posting Komentar